Pada kesempatan itu aku mengatakan pada mereka yang hadir, " Sekarang ini banyak orang pandai, tetapi sulit menemukan orang yang jujur." Mereka terdiam, tidak membenarkan omonganku juga tidak menyalahkan omongan ku. Nampaknya, mereka juga ragu, apakah dirinya itu jujur atau tidak.
Sebenarnya omongan ku itu spontan. Setelah mendengarkan laporan dari pengawas proyek, ternyata selama ini orang yang aku pandang memiliki dedikasi sosial yang tinggi, ternyata memark-up juga ketika membelanjakan barang yang harus disalurkan kepada masyarakat.
Seorang teman, yang berpredikat sebagai guru sekolah favorit, teryata bersilat lidah sebagai batas menyampaikan sebuah kelogisan dalam menerima proyek, selebihnya juga ngemplang juga. Kali ini yang dikemplang malah proyek kecilku. Nilainya ga' seberapa, senilai ratusan ribu rupiah saja, tetapi jika sebenarnya itu menjadi hak orang lain, kemudian diserobot tanpa permisi. Pastilah akan sedikit melukai perasaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar