Pemerintah menetapkan 1 syawal tahun ini pada tanggal 31 Agusus 2011. MUI melalui sidang isbat mengisti'malkan sehingga puasa genap 30 hari. Karena rukyatul hilal tidak dapat di lihat. Sementara Muhammadiyah tetap bersikukuh bahwa hilal sudah wujud meski posisinya kurang dari 2 derajat di atas ufuk. Walhasil, Muhammadiyah mentapkan 1 syawal satu hari lebih cepat sebagaimana ditetapkan Pemerintah.
Sebagai orang awam, ketika melihat sidang isbat secara live di Metro TV, kesannya Muhammadiyah disudutkan dan setengah dipersalahkan, karena jauh hari telah mengumumkan bahwa Muhammadiyah menetapkan 1 Syawal jatuh hari Selasa, 30 Agustus 2011. Sehingga menjadikan ummat menjadi bingung dan resah.
Namun, dalam pandangan aku sebagai ummat, sikap Muhammadiyah yang tetap pada pendiriannya adalah sebuah ketegasan yang berkarakter bukan ormas plinplan.
Sebaliknya, ketika Dirjen Binmas Islam Nasarudin Umar menyampaikan bahwa Mentri Agama se Asia Tenggara telah membuat kesepakatan bersama tentang awal ramadhan dan awal syawal. Ternyata tidak sesuai, nyatanya, pada negara yang tergabung dalam ASEAN, Singapura, Malaysia dan Brunai telah menetapkan 1 Syawal pada hari Selasa, 30 Agustus 2011 sama dengan keputusan Muhammadiyah.
Semoga saja, dalam menetapkan awal syawal tidak dimasuki i'tikad-i'tikad yang bermotoif politik dan kekuasaan. Dan alhamdulillah pelaksanaan Idul Fitri Muhammadiyah, tetap disambut ummat dengan antusias, ternyata banyak juga yang mengikuti Muhammadiyah. Ini berarti sebagiannya ummat, menolak keputusan Pemerintah dalam hal ini diwakili Departemen Agama.
Buktinya Ummat memenuhi tempat-tempat sholat id yang diselenggarakan oleh Muhammadiyah. Salut sama wakil Muhammadiyah pada sidang Isbat yang dengan santun menyampaikan mohon pamit dan ijin, Muhammadiyah melaksanakan idul fitri lebih awal dari yang lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar