Menyambut hari kemerdekaan, apresiasi warga memang bisa segala macam. Mulai dari penyelenggaraan lomba anak-anak, bersih-bersih gapura hingga penyelenggaraan pentas seni.
Tahun ini, pengurus RW IV Kelurahan Miroto, mencoba membuat acara yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Pengurus ERWE menyelenggarakan acara karnaval 17-an (pitulasan). Pesertanya terdiri dari delapan ERTE. Masing-masing wajib menampilkan minim sepuluh peserta plus dua pembawa bendera merah putih dan dua peserta pakaian adat nusantara dan satu pembawa kembang manggar.
Ketika ide ini dilontarkan pada forum rapat bulanan ERWE, beberapa penguurus sedikit pesimis, mengingat waktu penyelenggaraannya sangat dadakan. Malah, ada yang berpendapat lebih baik acara itu ditunda dan jangan dipaksakan. Meski terjadi beda pendapat, akhirnya semua sepakat karnaval ERWE tetap diselenggarakan. Apapun bentuknya !
Tepat hari H-nya, Minggu, tanggal 25 Juli 2011, karnaval tingkat ERWE digelar. Panitia memang sedikit kepontal-pontal, mengingat segalanya serba minim termasuk dana dan persiapannya serta jumlah panitia yang terlibat. Pokoknya modal optimis.
Di luar dugaan, ternyata masyarakat sangat antusias, terbukti semua ERTE mengeluarkan peserta karnaval yang jumlahnya melebihi apa yang diperkirakan. Kostum yang ditampilkan juga sangat variatif. Atribut-atribut untuk mendukung gebyar karnaval masing-masing peserta juga sangat kreatif. Ada yang menampilkan warak identitas Semarang, kapal perang, pesawat tempur serta replika Tugu Muda.
Pengurus ERWE IV juga ikut serta guyub bersama-sama ikut jalan keliling wilayah ERWE. Ketua ERWE dan sekretaris memakai adat Semarangan. Sementara empat pengurus lainnya mengenakan pakaian tradisional dan memakai topeng pentul. Topeng yang menggambarkan wajah dan karakter orang super jelek dan aneh.
Semuanya jadi sangat surpres. Ada kelompok cherleader yang atraksi jungkir balik. Ada pula yang menampilkan ketrampilan Pencak Silat Perisai Diri. Suasana semakin seru ketika beberapa peserta menggunakan tetabuhan ala kadarnya, serta menari-nari ada adat papua. Wal hasil karnaval tahun ini sukses dan surprise! Surprise ternyata acara ini diliput beberapa fotografer yang sampai sekarang tidak tahu siapa yang menghubungi mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar