Main Plorotan di Pleret
Di Semarang terdapat dua kanal besar yang membelah dua wilayah Kota Semarang. Yakni, Kali Banjir Kanal Barat karena posisinya berada di sebelah barat dan Kali Banjir Kanal Timur berada di sebelah timur Kota Semarang.Dua kanal ini berfungsi sebagai pengendali air yang berasal dari daerah atas. Semarang sendiri memang topografi daerahnya terdiri dari Semarang Bawah dan Semarang Atas. Kolonial Belanda adalah yang membuat kanal-kanal tersebut, fungsinya, aliran sungai yang menuju ke Laut Jawa dapat dikendalikan melalui dua kanal tersebut.
Khusus Kali Banjir Kanal Barat, terdapat pleret atau bendungan yang dilengkapi dengan dua pintu air. Pintu air sebelah barat dan sebelah timur.
Ketika musim kemarau, Pleret adalah tempat favorit anak-anak kampung sekitar Banjir Kanal bermain "sky air" tepatnya, clorotan. Ancang-ancang dari atas Pleret kemudian meluncur ke bawah. Kadang-kadang anak-anak yang mahir main clorotan, di tengah-tengah diberi rintangan debok. Ketika meluncur begitu akan sampai debok mereka melompat. Waw... dan itu atraksi yang menyenangkan sekaligus berbahaya. Salah-salah mereka jatuh dan pasti akan luka mengingat kerasnya bantaran pleret itu beton yang sudah berumur ratusan tahun.
Bermain plorotan adi Pleret bila debit air kali relatif kecil, maka air yang mengalir pada pleret juga kecil. Karena setiap harinya tergenang air, maka bahu Pleret menjadi berlumut. Praktis bahu pleret akan licin. Nah, karena licinnya itu, anak-anak mudah bermain plorotan alias meluncur dari atas ke bawah.
Kalau musim hujan, jangan sekali-kali main di Pleret. Karena sudah banyak korban tenggelam atau terseret arus di kali terbesar di Semarang ini.