Rembang,
Menyusuri jalanan wilayah Pantura, Jawa Tengah, memanglah membosankan. Kiri kanan sepanjang perjalanan, nyaris tidak ada pemandangan yang menyejukkan mata. Panas dan garing di kulit ! Maklum, udara lautan lebih banyak menghembuskan udara panas dan kering.
Berkesempatan mengunjungi Kota Rembang, ternyata panasnya melebihi Semarang. Sepanjang perjalanan menuju Rembang, pemandangan Tambak Garam , satu-satunya yang memberi hburan mata.
Selebihnya adalah perjalanan darat yang membosankan.
Pantai Dampo Awang, salah satu obyek wisata yang ada Kota Rembang. Maaf ya... sampahnya ada dimana-mana, jadi kesannya kotor. Tidak ada yang bisa dinikmati wisatawan, selain terpaan angin laut yang demikian kencang.
Malah, ada kesan tradisional yang demikian melekat, bila kita berkunjung ke pelabuhan kapal tradisional. Ratusan kapal tradisional dengan warna-warna yang mencolok, memberikan pemandangan khas dan itu bagi sangat bisa dinikmati oleh mata. Lagi pula model kapal khas Rembang sangat mirip dengan kapal-kapal tradisional China sebagaimana yang dugunakan Cheng Ho pada muhibahnya dibelahan nusantara waktu itu.
Sayang, perjalanan kali ini begitu singkat. Pinginnya, bisa menikmati Matahari terbenam diufuk barat pantai Dampo Awang yang semburat warna jingganya melewati celah-celah ratusan kapal tradisiona yang sedang bersandar.